Hobi Unik Memotret Cosplayer

 

Foto: Adinda Balqis Yuswadi 


Siapa bilang belajar di Prodi Penerbitan tidak berpeluang punya kemampuan selain menulis? Berawal dari kesukaannya terhadap fotografi dan budaya Jepang—mulai dari anime, manga, bahkan cosplay—Adinda Balqis, seorang Mahasiswi Prodi Penerbitan menemukan hobi uniknya yaitu memotret cosplayer.

Cosplay sendiri berarti hobi berkostum ala karakter animasi, komik, maupun video games. Kata ini merupakan gabungan dari costum dan play, atau berkreasi dengan kostum. Sementara orang yang melakukannya disebut cosplayer.

Nah, Adinda ini bukan seorang cosplayer, lho, Sobat Katarasa, tetapi hanya pemotret para cosplayer. Di mana ada event cosplay, di situ ada dia!

Sebetulnya, dari mana, sih, Adinda punya ide menekuni hobi ini? Yuk, mari simak kisahnya!

“Hobi ini bermula dari rasa kagumku dengan pemandangan alam. Dulu setiap pulang sekolah, sore hari, aku suka memotret pemandangan langit yang jingga kemerah-merahan melalui kamera hape.”

Bisa dibilang fotografi adalah hobinya untuk kesenangan semata. Jadi Adinda hanya memotret hal-hal yang disukainya dan belum ada niatan untuk masuk ke jenjang profesional.

Melalui kamera ponsel, dia suka memotret pemandangan langit. Kini, berkat bantuan mata kuliah Fotografi Dasar di semester 2 dan 3, kemampuannya mulai naik ke jenjang yang lebih ahli. Kamera yang biasa Adinda gunakan adalah DSLR untuk pemula dengan merk Canon EOS 3000D.

Saat ini, kameranya banyak digunakan untuk memotret cosplayer pada event tertentu; serta alam, seperti tumbuhan, hewan, dan langit. Untuk eksplorasi lebih lanjut, Adinda berkeinginan mempelajari komposisi model agar lebih telaten mengarahkan cosplayer yang dipotretnya

“Sosok yang menginspirasiku adalah Jisya (@ji_sya02). Dia juga alasan utamaku ikut event cosplayer sampai saat ini. Wajahnya yang imut memang sangat cocok memerankan karakter shota atau pun loli,” papar Adinda mengenai sosok yang menginspirasinya dalam menjalankan hobi unik ini.

Dia biasa memotret cosplayer di event di mall. Sampai sekarang Adinda sudah memotret ke Senayan Park, Aeon Mall Tanjung Barat, FX Sudirman, Bogor Trade Mall, dan Pesona Square. Hari yang dipilihnya hanya Minggu, menyesuaikan jadwal liburnya dan Jisya. Sedangkan untuk tanggalnya, mereka menyesuaikan dengan event yang tersedia.

Menurut Adinda, ada beberapa kesulitan dalam memotret dalam ruangan. Di antaranya kurangnya pencahayaan, sehingga biasanya harus menaikkan ISO yang menyebabkan noise meningkat pada gambar. Sedangkan untuk pemotretan luar ruangan, terganggu oleh silau matahari yang membuat layar tidak terlihat, sehingga menghabiskan baterai lebih cepat. Cahaya terik pun dapat membuat mata cepat lelah dan badan berkeringat, untuk sang fotografer maupun para modelnya.

Di antara spot foto indoor dan outdoor, ternyata Adinda lebih merekomendasi pemotretan di luar ruangan, lho. “Untuk event di mal seperti ini adalah outdoor seperti rooftop dan taman. Kedua spot tersebut memiliki cahaya yang cukup dan lebih leluasa untuk cosplayer bergaya.”

Nah, itu dia pengalaman dan rekomendasi spot foto untuk memotret cosplayer maupun jenis model lainnya! Gimana, Sobat Katarasa, sudah kepengin melakukan hobi unik yang sama dengan Adinda? Atau dapat inspirasi menemukan sisi unik fotografi lainnya?


Reporter: Oktaviana Permatasari

Editor: Putri Nurhaliza 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbagai Kafe yang Menarik di Jatinangor

Memerangi Patriarki

Tempat Nongkrong Anak Muda dengan Konsep NTT