Mengubah Motion Graphic Menjadi Uang

 

Foto: Bahar Mattaliuk 


Di era serba digital ini, kebanyakan muda-mudi menikmati karya seni dalam bentuk audiovisual dan kemampuan berkarya lewat animasi pun semakin diminati.

Nah, Sobat Katarasa, di sini kita akan membahas mengenai hobi membuat motion graphic yang dapat mendatangkan uang! Nggak main-main, loh, hasilnya! Siapa tahu bisa menginspirasi kamu, nih, para penyuka desain dan animasi!


Kenalan dulu dengan narasumber kita, Bahar Mattaliuk, mahasiswa Program Studi Animasi. Latar belakangnya dia mulai menekuni hobi ini sejak 2010, sekitar kelas dua dan tiga SD. Ayahnya adalah seorang desainer grafis, yang juga menginspirasinya untuk berjualan stiker.


“Itu bisnis pertama gua yang baru berusia sembilan tahunan karena banyak temen gua yang suka sama stiker.”


Buat Bahar sendiri, proyek yang biasanya diterima dalam bentuk motion graphic berupa iklan dan tugas kuliah. Tak jarang juga dia menerima jasa desain seperti poster, banner, bahkan undangan acara. Bisa dibilang Bahar ini seorang freelancer, bisa juga kerja sampingan desainer grafis, karena dia berurusan atau berikatan kontrak dengan orang yang mau memakai jasanya.


“Biasanya dari temen atau nggak dari kenalannya temen. Kadang juga orang asing yang melihat iklan gua. Tapi paling banyak itu kenalannya dari temen, antara temen gua, temen ayah gua, atau temen abang gua.”


Untuk proyek yang masuk per minggunya, tergantung dari waktu yang Bahar punya. Misal, di minggu ini tugas kuliah tidak terlalu banyak, dia bisa mengerjakan sekitar 10 proyek. Namun, jika tidak punya waktu, hanya 1—2 proyek yang bisa dimaksimalkan.


Dia lebih banyak mendapat proyek mata kuliah dari teman karena mereka membutuhkan hasil yang efisien. Sementara proyek luar lebih jarang diambil.


Nah, sampai di sini Sobat Katarasa sudah penasaran untuk mengetahui omset per bulan Bahar, bukan? Begini katanya, “Untuk omset per bulan, ya, gua biasanya mendapatkan sekitar 3—4 juta tapi itu tergantung keadaan. Jika gua dapet banyak orang membutuhkan joki, itu bisa mendapatkan 3 jutaan, tapi jika tidak terlalu banyak tugas hanya 1 jutaan aja. Kalo untuk dari luar biasanya tambahan aja sekitar 200—300 ribuan.”


Untuk kesulitannya, menurut Bahar, dia mendapat waktu tidur yang dipotong, sulitnya memikirkan ide dan revisi. 


“Tapi gapapa selama gua suka sama hal itu, gua rela buat dapetin itu karena hobi gua sangat sulit didapatkan!”


Nah, gimana, Sobat Katarasa? Lumayan menginspirasi, kan? Itulah kisah singkat mengenai hobi yang dapat diubah menjadi uang. Asal ada kemauan dan tekad, Sobat Katarasa juga bisa melakukan apa pun yang kamu mau, loh!



Reporter: Oktaviana Permatasari

Editor: Adinda Balqis Yuswadi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbagai Kafe yang Menarik di Jatinangor

Memerangi Patriarki

Tempat Nongkrong Anak Muda dengan Konsep NTT