Mengenal Telepon Umum

 

Foto: Erfin Nugroho 

Sebelum mengenal ponsel pribadi, generasi dahulu memiliki teknologi canggih pada masanya untuk menghubungi orang lain, yakni telepon umum. Seperti namanya, telepon umum adalah fasilitas layanan telepon publik yang pernah merajai Indonesia pada tahun 90-an.

Tentu saja, generasi masa kini seperti kita yang tidak pernah menggunakannya akan memiliki sejumlah pertanyaan tentang teknologi lawas tersebut. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang telepon umum dengan Erfin Nugroho sebagai narasumber. Beliau adalah seorang ayah dua anak yang menjadi salah satu saksi munculnya telepon umum sampai sudah jarang dipakai dan dilupakan oleh massa.

Teknologi lawas ini pertama kali muncul di Indonesia pada tahun 1980-an dalam tiga jenis yang berbeda: telepon koin, telepon kartu, dan warung telepon. Ketiganya memiliki daya jangkau dan cara pakai yang berbeda, serta bentuk yang beragam. 

Telepon koin merupakan salah satu jenis telepon umum yang dapat digunakan dengan memasukkan koin 500 rupiah. Daya jangkaunya hanya mencapai satu kota dan memiliki batas waktu selama tiga menit. Telepon koin sangat mudah ditemukan dengan warna khas birunya, bisa di pinggir jalan, terminal, sekolah, dan mal.

Jenis lainnya, telepon kartu juga mirip namun yang membedakannya dengan telepon koin adalah daya jangkau yang lebih luas, yakni antar kota atau wilayah. Selain itu, hanya bisa digunakan dengan kartu khusus telepon, bukan koin. Biasa ditemukan di dinding kantor dalam bentuk kotak kecil.

Sementara jenis ketiga, warung telepon adalah tempat jasa pelayanan telekomunikasi. Bentuknya seperti bilik toilet di mana pengguna harus masuk untuk menelepon. Daya jangkau warung telepon lebih jauh dari kedua jenis sebelumnya, dapat menjangkau antar kota atau wilayah sekaligus luar negeri. Cara memakai warung telepon sederhana; pengguna masuk, menelepon, kemudian keluar dan membayar setelah menerima struk pembayaran. Tarif dapat beragam sesuai waktu dan tempat warung berada.

Telepon umum banyak disenangi oleh pengguna karena harga terjangkau. Namun untuk ukuran teknologi lawas, telepon umum tentu memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah tidak praktis. Sebagian besar harus mengantri dan tidak dapat dibawa kemanapun. Selain itu, tidak ada privasi antar pengguna. Siapa pun yang berbaris dapat mendengar pengguna lain.

Telepon umum mulai menghilang ditelan zaman ketika teknologi ponsel yang lebih praktis dan canggih muncul. Sekarang, telepon umum hanya hadir sebagai artefak atau sisa-sisa zaman dahulu. Meskipun begitu, benda tersebut telah meninggalkan kenangan yang indah bagi para pengguna.


Reporter: Mutiara Safina

Editor: Adinda Balqis Yuswadi

Admin Blogspot: Deta Sekar Tanandar 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbagai Kafe yang Menarik di Jatinangor

Memerangi Patriarki

Mengenang Kembali Kopi Dalgona, Minuman Viral dari Era Pandemi