Penggunaan Mesin Faks di Era Digital

 

Foto: Oktaviana Permatasari 

Surat faks, atau sering disebut juga sebagai faksimili, telah menjadi salah satu teknologi komunikasi yang penting selama beberapa dekade terakhir. Meskipun saat ini kita hidup di era digital dengan metode komunikasi yang lebih canggih seperti e-mail dan chat, surat faks masih memiliki tempatnya dalam dunia bisnis dan komunikasi profesional.

Teknologi surat faks pertama kali dikembangkan pada tahun 1843 oleh seorang penemu Prancis bernama Alexander Bain. Namun, baru pada tahun 1960-an hingga 1970-an, teknologi faks mulai digunakan secara luas di dunia bisnis. 

“Pakai mesin ini, dokumen surat membutuhkan waktu sekitar enam menit untuk dikirimkan. Walau prosesnya lambat, tapi waktu itu, hal ini sudah termasuk kemajuan teknologi yang besar,” ujar salah satu pengguna mesin faks pada masa berjayanya.

Pada awalnya, mesin faks menggunakan kertas khusus yang disebut sebagai thermal paper atau kertas termal. Namun, seiring perkembangan teknologi, penggunaan kertas biasa yang digunakan untuk mencetak juga menjadi umum. Namun, tinta yang digunakan pada kertas faks mudah luntur, apalagi jika disimpan dalam rentang waktu lama. Selain itu, teks dan grafis pada kertas ini pun rentan pudar jika terkena sinar matahari.

Meskipun surat faks masih digunakan hingga saat ini, popularitasnya telah menurun seiring dengan munculnya teknologi komunikasi yang lebih maju. Namun, ada beberapa alasan mengapa surat faks masih relevan dalam konteks bisnis. Pertama, dalam beberapa negara atau sektor industri tertentu, seperti sektor kesehatan, hukum, dan keuangan, penggunaan surat faks masih dianggap sebagai metode komunikasi yang sah secara hukum. Beberapa dokumen penting, seperti kontrak dan dokumen legal, seringkali masih lebih disukai dikirim melalui surat faks.

Kedua, surat faks juga dapat menjadi alternatif yang handal ketika koneksi internet sedang bermasalah. Selain itu, e-mail dan dokumen digital dapat menjadi rentan terhadap serangan siber dan pengintaian elektronik. Dalam beberapa kasus, dokumen yang sangat rahasia atau penting dapat lebih aman dikirim melalui surat faks daripada melalui e-mail atau metode digital lainnya.

Fakta lainnya, banyak perusahaan di Jepang, masih menggunakan mesin faks, lho! Hal itu dikarenakan warga Jepang memiliki kebiasaan untuk melihat tanda tangan dan tulisan tangan. Mereka percaya bila tulisan dan tanda tangan dapat mendeskripsikan keadaan dan kondisi seseorang pada saat itu juga. 

“Ada yang bilang, tanda tangan orang yang lagi marah beda dengan saat seseorang dalam perasaan biasa.Tanda tangan seseorang yang sedih juga akan menjadi berbeda pada saat orang itu bahagia.”

Nah, itu dia, Sobat Katarasa! Sesudah berkenalan dengan mesin faks, apakah Sobat Katarasa berminat mencoba menggunakan mesin faks? Jika iya, bisa juga, lho, mempertimbangkan kemungkinan bahwa mesin ini akan kamu digunakan saat menjalani bisnis dan karir di masa depan!


Reporter: Oktaviana Permatasari

Editor: Adinda Balqis Yuswadi

Admin Blogspot: Deta Sekar Tanandar 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbagai Kafe yang Menarik di Jatinangor

Mengenang Kembali Kopi Dalgona, Minuman Viral dari Era Pandemi

Tempat Nongkrong Anak Muda dengan Konsep NTT