Skill Khas Sang Pemain Badminton

Foto: Arsya AN, sumber: Kompas TV 


Halo Sobat Katarasa! Kapan terakhir kali kamu berolahraga diluar ruangan? Apa olahraga favorit sobat saat berada di luar ruangan? Kalau boleh kami sarankan, yuk badminton! 

Badminton sangat disukai oleh masyarakat Indonesia, bahkan lebih populer dibanding futsal. Di Indonesia, terdapat pelatihan khusus bulu tangkis yang bernama "Djarum" untuk melatih para pemain sejak dini dan mencetak hasil emas untuk kejuaraan nih sobat. Sungguh sangat luar biasa! 

Kali ini, kita akan mendapatkan narasumber yang merupakan penggemar badminton era baru nih Sobat! Namanya Arsya Alvakyla Naura, seorang mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah jurusan Fisika. Pertama kali ia mengenal dan tertarik pada badminton adalah saat Olimpiade Tokyo 2020. 

"Saya menyukai badminton karena saat memainkannya, badan berasa lebih sehat, ada perasaan senang baik dalam posisi menang atau kalah. Saya juga menyukai atletnya, mereka sangat dekat satu sama lain, di dalam lapangan lawan tetapi di luar lapangan mereka teman yang support satu sama lain. Olahraganya juga cocok dimainkan untuk segala usia." Ujar Arsya dengan antusias. 

Setelah mengenal Olimpiade Tokyo 2020, Arsya mulai memusatkan perhatiannya pada badminton, terutama pada atlet muda badminton Indonesia yang sedang berjaya, 

"Pemain favorit saya dari kategori ganda putra yaitu Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan. Mereka mempunyai skill yang bagus dari segi stategi maupun variasi pukulan. Meskipun usia mereka sudah tidak muda lagi, tetapi mereka masih mempunyai tekad yang kuat untuk terus bertanding dan bersaing dengan junior mereka." Mengungkapkan.

Ia mengagumi Ahsan dan Hendra yang memiliki skill khas kerjasama mereka. Selain dari skill yang mereka miliki, ada juga trik khas yang membedakan mereka dengan pemain lain. 

"Trik yang paling berkesan yaitu mereka mempunyai defend yang kuat sehingga membuat pertahanan mereka lebih lama. Mereka juga pintar dalam menempatkan bola-bola, karena permainan mereka tidak secepat dulu. Ciri khas lain dari mereka, mereka sangat ramah kepada semua pemain, sangat mengayomi, dan yang terpenting mereka selalu jujur apapun keadaan di dalam lapangan, tidak pernah memanipulasi atau mencurangi pemain lain, hal itu yang membuat saya mengingat mereka." 

Arsya sangat mengagumi mereka, ia berharap suatu saat kelak bisa bertemu dengan Ahsan dan Hendra sehingga bisa berfoto dan berhubungan terkait badminton. Selain dari skill dan trik mereka, ia juga mengagumi sikap baik mereka. 

"Jika suatu saat menjadi pemain badminton, saya ingin meniru ciri khas mereka, mulai dari skill dan kebiasaan baik mereka." 

Semoga Sobat Katarasa juga bisa bertemu dengan pemain favoritnya. Sampai jumpa lagi sobat! 


Reporter: Deta Sekar Tanandar

Editor: Putri Nurhaliza

Admin Blogspot: Deta Sekar Tanandar 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbagai Kafe yang Menarik di Jatinangor

Gambar
Foto: Gita Jiwandaru Ketika sedang membicarakan tempat hangout yang trendy untuk anak muda, tidak banyak orang yang akan membicarakan Jatinangor. Salah satu daerah di Indonesia tersebut lebih dikenal sebagai rumah bagi PTN top 10 teratas, Universitas Padjadjaran, ketimbang tempat yang bisa dikunjungi untuk hangout. Tapi jangan salah lho, Sobat Katarasa! Ada berbagai tempat yang bisa kamu kunjungi di Jatinangor, terutama kafe-nya! Ada apa saja, sih? Yuk simak lebih lanjut di artikel ini! Jatinangor House Kafe ini terletak di Jalan Cisitu Indah No. 4, Dago Atas, Bandung. Tempat tersebut menjadi andalan bagi mahasiswa Universitas Padjadjaran karena selain menjadi kafe tempat hangout , kafe ini juga memiliki jasa delivery via Grab atau Gojek bagi mahasiswa yang kelaparan. Jatinangor House menyediakan menu makanan berupa ayam goreng krispi pedas yang dibanderol tidak lebih dari Rp30.000. Selain itu, ada pula menu add on seperti nasi dan scrambled eggs seharga Rp 4.000. Minuman di Jatinan...
Baca selengkapnya

Memerangi Patriarki

Gambar
Foto: Denisse Rachel   Patriarki adalah suatu kepercayaan dan sistem di masyarakat yang memposisikan laki-laki, terutama laki-laki cishet di kedudukan tertinggi dalam hierarki sosial. Hal ini mengartikan bahwa laki-laki mempunyai kekuatan atau kekuasaan yang lebih tinggi dibandingkan perempuan dan kelompok marjinal lainnya baik dalam ranah sosial, politik, ekonomi, hukum, pendidikan, dan bahkan personal. Kepercayaan yang dibuat oleh laki-laki ini telah merugikan perempuan dalam berbagai situasi, yakni dalam kepemilikan hak yang seharusnya, atau setara dengan laki-laki baik di konteks pekerjaan, pendidikan, serta hal-hal yang menyangkut personal seperti pernikahan. Melihat ini, Denisse Rachel menjadi terdorong untuk memerangi patriarki dengan memperjuangkan hak perempuan. Pada tahun 2023, Denisse diangkat menjadi wakil presiden Girl Up Unpad, yakni sebuah organisasi nonprofit di bawah naungan UN Foundation yang berpusat pada perempuan dan kelompok marjinal untuk mengkampanyekan ten...
Baca selengkapnya

Tempat Nongkrong Anak Muda dengan Konsep NTT

Gambar
  Foto: Wina Octa Sri Nurlita Buat kamu yang suka nongkrong, nama tempat Kopi Bajawa Flores tentu sudah tidak asing lagi didengar. Pasalnya, saat ini banyak anak muda yang mampir ke Kopi Bajawa Flores untuk sekedar nongkrong, ngopi dan mencari hiburan.  Tempat nongkrong yang satu ini bisa dibilang rada unik dengan tempat nongkrong lainnya karena sesuai dengan namanya Kopi Bajawa Flores, tempat ini menghadirkan suasana kopi dengan konsep kebudayaan daerah Flores, Nusa Tenggara Timur. Jika kamu mengunjungi café ini, kamu akan melihat motif-motif etnik yang ditampilkan serta kain tenun yang dipajang  sampai patung-patung khas daerah NTT. Sehingga membuat kita yang mampir ke Kopi Bajawa Flores seperti merasakan suasana seperti di NTT.  Wina Octa (20), dirinya sudah beberapa kali untuk nongkrong di Kopi Bajawa Flores. Berawal dari viral di media sosial, membuat Wina penasaran dan tertarik untuk nongkrong di sana. Tempatnya yang nyaman serta adanya penampilan Live Music d...
Baca selengkapnya