TikTok dan Mindset Gen Z

 

Foto: Amaris Sera

“Ah TikTok mah isinya cuma bocah alay doang. Paling cuma cewek cantik joget-joget caper kan? Gada manfaatnya udah, skiplah.” Ucapku sinis di sekitar tahun 2015 

Siapa nih yang dulu pernah berkata seperti ini? Terus pada akhirnya download tiktok karena penasaran eh… sekarang malah kecanduan. Waduh, memang tidak baik ya Sobat untuk menilai sesuatu hanya dari satu sisi saja. Dari sini kita dapat belajar untuk menilai sesuatu secara objektif dan dari beragam sudut pandang yang ada. Misalnya, dari kegunaan sosial media, nih. Platform favorit para millennial dan Gen Z seperti Instagram, Twitter, TikTok sekarang banyak digunakan mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari. 

“Tutor ini-itulah, konten ini-itulah. Keren deh ternyata. I see a generation beyond this.” Amaris, Seorang pengguna aplikasi Tiktok dari tahun 2020. 

“Kalau dari aku sendiri tuh kerennya itu bukan yang suka nyari sensasi drama sana-sini, tapi dari critical thinking muda logis, behaviour, dan attitudenya. Ini sih the real definisi dari kata ‘insecure’ yang seharusnya ada pada diri kita. Semoga kita bisa ambil baiknya, buang buruknya.”

Sekeren apa sih mindset Gen Z di Tiktok sekarang memangnya? Check this out! 
1. Vina Muliana, @vnmuliana 
Akun yang membahas tentang karir dan BUMN 
2. Sadam Permana, @sadampermana.w 
Mahasiswa FHUI yang menunjukan kelihaiannya dalam berdebat sehat
3. Aruuu!, @bijanigaharu 
Self-dev & books. Sharing tips so you can be the best version of you! 
4. Gilang, @lordgilaxg 
Critical thinking, public speaking, and debate.
5. Kevin Nguyen, @xeronav 
Politics, History, and Argumentation. 

Kita bahas satu persatu yuk Sobat Katarasa! 
1. Vina Muliana 
“Hmm… Kayaknya ga asing deh mukanya, pernah lihat dimana ya?” Pasti banyak dari kita berpendapat seperti ini saat melihatnya. Yap! Ini dia Kak Vina. 

Seorang wanita karir hebat yang bekerja di BUMN inspirasional. Di tengah kesibukannya ia masih menyempatkan diri untuk membuat konten video tiktok untuk memotivasi banyak Gen Z bagaimana cara membuat CV bagus yang sesuai kriteria dan cara menjawab pertanyaan lamaran pekerjaan. 

2. Sadam Permana 
“Interupsi?” 
“Tidak terima kasih.” 
Dengan tegas menolak dan melanjutkan argumentasinya. Konten ini ditonton sebanyak 16.6 M di akun seorang mahasiswa hukum yang suka berdebat dan menguasai public speaking. Di upload pada tanggal 03 November 2022 lalu ini menuai banyak respon positif di sosial media. Kontennya ini berhasil menginspirasi Gen Z muda untuk berani percaya diri dan menguasai topik serta emosi dalam mengajukan pendapat. 

Cara Sadam dalam mempromosikan dirinya di Tiktok adalah dengan mencampurkan konten “Bucin” yang disukai Gen Z. Ia sengaja melakukannya agar mendapatkan atensi sedikit demi sedikit agar para followersnya tidak jenuh dengan konten motivasi debat dan public speakingnya. Wuah…Boleh juga nih triknya Sadam. 

3. Bijani Gaharu 
Softie Pink! Khas banget nih. 
Kak Aru, seorang Duta genre muda Indonesia 
Ia mengajarkan bagaimana tips dan trik self development dengan gaya brandingnya. Terpancar terang aura positif dari Kak Aru yang percaya diri dan tetap menjadi diri sendiri dalam menyampaikan Self Developmentnya. 

“Entah kenapa aku kagum sama Kak Aru, positive vibes sama kerudungnya itu lho. Kok bisa ya terlihat istiqamah itu? Keren deh.” Amaris. 

4&5. Gilang dan Kevin Nguyen 
“Duo ini ga beda jauh sih. Mirip-mirip mereka tuh. Critical thinking nya…beuh! Gada obat. Fiks, ini mah panutanku.” Amaris. Sama-sama berani dan kuat argumentasinya. 

MasyaAllah, keren juga ya ternyata Gen Z sekarang. Semoga kita bisa meniru mereka ya. Kalau Sobat Katarasa sendiri siapa nih konten kreator mindset favoritnya? 

Reporter: Deta Sekar Tanandar
Editor: Putri Nurhaliza 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Berpakaian di Event Cosplay

Gambar
Foto: @ji_sya02 (Instagram)   Event cosplay yang tersedia di Indonesia semakin ramai diadakan, terutama daerah Jabodetabek dan selalu ramai penngunjung. Hampir setiap minggu pasti ada event yang diselenggarakan. Tidak semua pengunjung ikut ber- cosplay dan hanya berpakaian seadanya untuk sekedar melihat orang lain memakai kostum karakter favorit mereka. Perlu diperhatikan bahwa keramaian pengunjung pasti membuat suhu menjadi lebih panas. Tentu saja harus lebih hati-hati dalam memilih pakaian agar tidak banjir keringat dan merasa tidak nyaman ketika di tengah keramaian.  Pengunjung yang mendatangi event seperti ini biasa disebut otaku ataupun wibu, padahal belum tentu yang datang berkunjung termasuk ke dalam kategori tersebut. Untuk wibu sendiri telah dikenal memiliki stereotipe pakaian yang sangat mewakili diri mereka. Biasanya selalu memakai kaos yang dilapisi hoodie atau jaket, tidak melepas masker, kacamata kotak, dan membawa tas punggung berwarna hitam. Gaya tersebut terus melek
Baca selengkapnya

Keanggunan Tak Kasat Mata dalam Musik Klasik

Gambar
  Foto:  Caroline Novratilopa Saragi Musik klasik telah menjadi warisan budaya selama berabad-abad. Dengan melodi yang anggun, musik klasik menawarkan pengalaman mendalam yang melampaui batas waktu dan ruang. Genre ini mungkin menjadi salah satu peneman kesunyian para Sobat Katarasa. Kali ini, kita berkesempatan berkenalan dengan seorang siswi SMA yang menggemari musik klasik, sekaligus memiliki semangat besar menciptakan lagu. Caroline Novratilopa Saragi, biasa dipanggil Olin, gadis yang tengah menduduki kelas 10 di SMA Negeri 66 Jakarta membagikan kisah tentang perjalanan hobi bermusiknya. Mulai dari belajar dan memainkan piano pada tahun 2020, Caroline telah menghasilkan karya-karyanya sendiri, termasuk single pertamanya yang dirilis di Spotify pada April 2021 berjudul "Lost". Dalam eksplorasi musiknya, Caroline telah merilis lagu-lagu dengan berbagai genre di Spotify dengan nama Carolnvrtlp, yang cenderung bernuansa pop dengan salah satu track hiphop. Selain itu, ia jug
Baca selengkapnya

Sibuk Farmasi tapi Sempat Mengajar Mengaji

Gambar
  Foto: Ghina Ummu Kultsum Apakah mengajar hanya dilakukan oleh seorang guru? Tentu tidak. Belajar dan mengajar adalah suatu kegiatan yang dapat dilakukan semua orang tergantung pada bidangnya masing-masing. Namun, bagaimana jika mengajar adalah sebuah hobi? Hobi yang dapat menghasilkan uang? Menarik, bukan?  Hai, Sobat Katarasa, kali ini kita akan membahas hobi mengajar dari seorang mahasiswi STIKes Widya Dharma Husada jurusan Farmasi yang juga seorang guru mengaji di sebuah komplek perumahan kecil.  Namanya Ghina Ummu Kultsum, mahasiswi Farmasi STIKes Widya Dharma Husada ini telah mengajar mengaji sekitar 4 tahun, dari tahun 2019 sebelum covid-19 menyerang hingga saat ini, 2023. Ia mengajar mengaji di rumah seorang ustadz yang bernama Ust. Syarif Hidayatullah atau biasa dipanggil pak Cecep oleh warga setempat di Jln. Flamboyan 1, Perumahan Puri Pamulang, Tangerang Selatan. Ghina mengajar mengaji kepada anak-anak dari TK hingga SD yang masih perlu bimbingan dalam hal BTQ, yaitu baca t
Baca selengkapnya