Es Potong: Jajanan Anak-Anak yang Mulai Menghilang

 

Foto: Adinda Balqis Yuswadi 

Jajanan untuk anak-anak mudah ditemukan di dekat sekolah. Mulai dari camilan, seperti roti bakar, mie instan, dan beragam olahan aci ataupun jajanan es menyegarkan seperti soda gembira, seduhan minuman renceng, es goyang, es gabus, dan juga es potong. Sayangnya, tempat jajanan ini sempat terkena imbas dari pandemi covid-19. Namun, setelah pandemi resmi berakhir dan sekolah sudah beraktivitas sedia kala, para pedagang ini pun kembali melakukan kegiatan berjualannya.

Salah satu jajanan es yang telah disebutkan tadi ada es potong. Terkadang es potong sering disalahkenali dengan es lilin dan juga es loli. Es lilin merupakan es yang dibungkus dalam plastik dan es loli merupakan es yang memakai gagang untuk pegangan serta bentuk esnya cenderung melebar hampir menyerupai persegi panjang. Sedangkan bentuk es potong seperti perpaduan kedua es tersebut. Bentuknya silinder seperti es lilin tetapi disajikan terpotong dan ditusuk pada batang kayu sebagai alat untuk dipegang. 

Salah satu pedagang es potong yang berlokasikan di SDN Mekarjaya 21, Kota Depok. Pedagang yang akrab disapa Pak Cucut ini telah berjualan selama puluhan tahun, mulai dari tahun 1987 hingga saat ini. Sejak dulu dirinya selalu berjualan di sekitar Depok Dua Tengah.

“Ya, dari dulu sekitar Depok Dua aja. Pagi mangkal disini, nanti siang keliling kalau enggak habis,” ujarnya.

Pak Cucut juga sempat memberitahukan bahan yang digunakan untuk membuat es potong. Bahan dasarnya tidaklah banyak, cukup dengan gula, sagu, santan, susu, dan beraneka ragam perasa dan juga ada coklat batang yang dicairkan untuk menyelimuti bagian luar es. Aneka rasa yang dijual oleh Pak Cucut ada cokelat, vanila, durian, strawberry, dan rasa buah lainnya.

“Ini es batu sama garam. Kalau gak pakai garam gak bakal keras, hancur, lembek,” jelas Pak Cucut.

Cara yang digunakan Pak Cucut untuk mempertahankan dingin dari es potong adalah mecampurkan es batu dengan garam. Hal tersebut sesuai dengan prinsip sains karena garam yang tercampur pada air mampu menurunkan titik beku. Lebih jelasnya adalah ketika air tersebut dimasukkan garam yang banyak, maka molekul atau ion dalam garam akan menghalangi molekul-molekul air untuk menguap, sehingga menyebabkan tekanan pada uap air akan berkurang secara drastis. 

Itulah beberapa fakta menarik dari salah satu jajanan anak-anak, es potong. Terkesan hidangan sederhana tapi memiliki beberapa konsep unik di dalamnya. Apakah Sobat Katarasa juga pernah mencobanya?


Reporter: Adinda Balqis Yuswadi
Editor: Putri Nurhaliza 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memerangi Patriarki

Berbagai Kafe yang Menarik di Jatinangor

Mengenang Kembali Kopi Dalgona, Minuman Viral dari Era Pandemi