Memerangi Patriarki

Foto: Denisse Rachel
 

Patriarki adalah suatu kepercayaan dan sistem di masyarakat yang memposisikan laki-laki, terutama laki-laki cishet di kedudukan tertinggi dalam hierarki sosial. Hal ini mengartikan bahwa laki-laki mempunyai kekuatan atau kekuasaan yang lebih tinggi dibandingkan perempuan dan kelompok marjinal lainnya baik dalam ranah sosial, politik, ekonomi, hukum, pendidikan, dan bahkan personal.


Kepercayaan yang dibuat oleh laki-laki ini telah merugikan perempuan dalam berbagai situasi, yakni dalam kepemilikan hak yang seharusnya, atau setara dengan laki-laki baik di konteks pekerjaan, pendidikan, serta hal-hal yang menyangkut personal seperti pernikahan.


Melihat ini, Denisse Rachel menjadi terdorong untuk memerangi patriarki dengan memperjuangkan hak perempuan. Pada tahun 2023, Denisse diangkat menjadi wakil presiden Girl Up Unpad, yakni sebuah organisasi nonprofit di bawah naungan UN Foundation yang berpusat pada perempuan dan kelompok marjinal untuk mengkampanyekan tentang kesetaraan gender.


Awal mula lahirnya patriarki memicu berbagai pendapat ahli yang berbeda-beda. Salah satu contohnya, Karl Marx berpendapat bahwa patriarki sudah dapat terlihat dari kepemilikan properti pada zamannya yang didominasi oleh laki-laki.


“Saya sendiri percaya kalau patriarki sudah ada sejak zaman sebelum peradaban dalam bentuk pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin. Laki-laki bertugas berburu, perempuan bertugas mengoleksi buruan,” tutur Denisse.


But patriarchy isn’t inherently connected with tradition either, mengingat ada beberapa kultur yang mengimplementasikan matriarki. Namun, penting untuk dicatat bahwa ada beberapa—jika tidak—sebagian besar budaya dan tradisi menjunjung tinggi patriarki dalam praktik mereka.” Tambahnya.


Budaya dan pemikiran patriarki harus dihilangkan karena laki-laki, perempuan, dan kelompok marjinal lainnya berhak memiliki hak, kekuasaan, akses terhadap fasilitas, dan hak istimewa yang sama.


It’s as simple as that. Kalau ada orang yang gak berpikir demikian, then they’re a threat to humanity.” 


Memerangi patriarki tidak dapat dilakukan dengan satu cara saja, mulai dari menantang peran gender, mengedukasi diri sendiri dan orang sekitar, serta yang terpenting perjuangkan kesetaraan gender untuk kelompok marjinal.


Denisse juga mengatakan bahwa perempuan harus berani mengisi posisi kekuasaan yang biasanya hanya diisi oleh laki-laki. 


Speak freely of gender and sexualities. Speak freely of reproductive health. Listen to and stand up for those around you who feel that they’ve been discriminated against. Use your power for good.” Ujar Denisse.


Meskipun memerangi patriarki adalah jalan yang amat panjang, gerakan ini harus terus berlanjut hingga generasi berikutnya demi menuju dunia yang lebih baik untuk para perempuan.



Reporter: Mutiara Safina

Editor: Putri Nurhaliza

Admin Blogspot: Adinda Balqis

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Berpakaian di Event Cosplay

Keanggunan Tak Kasat Mata dalam Musik Klasik

Sibuk Farmasi tapi Sempat Mengajar Mengaji