Keanggunan Tak Kasat Mata dalam Musik Klasik

 

Foto: Caroline Novratilopa Saragi

Musik klasik telah menjadi warisan budaya selama berabad-abad. Dengan melodi yang anggun, musik klasik menawarkan pengalaman mendalam yang melampaui batas waktu dan ruang. Genre ini mungkin menjadi salah satu peneman kesunyian para Sobat Katarasa. Kali ini, kita berkesempatan berkenalan dengan seorang siswi SMA yang menggemari musik klasik, sekaligus memiliki semangat besar menciptakan lagu.


Caroline Novratilopa Saragi, biasa dipanggil Olin, gadis yang tengah menduduki kelas 10 di SMA Negeri 66 Jakarta membagikan kisah tentang perjalanan hobi bermusiknya. Mulai dari belajar dan memainkan piano pada tahun 2020, Caroline telah menghasilkan karya-karyanya sendiri, termasuk single pertamanya yang dirilis di Spotify pada April 2021 berjudul "Lost".


Dalam eksplorasi musiknya, Caroline telah merilis lagu-lagu dengan berbagai genre di Spotify dengan nama Carolnvrtlp, yang cenderung bernuansa pop dengan salah satu track hiphop. Selain itu, ia juga aktif merilis lagu-lagu di SoundCloud dengan nama yang sama.


Proses kreatif Caroline dalam menciptakan lagu dimulai dengan menggunakan Digital Audio Workstation (DAW) seperti BandLab dan Music Maker Jam. 


“Tahap pertama adalah membuat file new project di DAW tersebut. Saya pribadi membuat musik tanpa ada alunan lirik, karena itu biasanya saya langsung meng-compose main melody dengan melody accompaniment sesuai dengan genre apa yang akan saya buat,” papar Caroline.


Setelah menyelesaikan proyek dan siap untuk dirilis, Caroline mendistribusikan lagu-lagunya melalui distributor Amuse. Proses ini memperhatikan format file lagu, kualitas cover lagu, dan peraturan hak cipta yang berlaku. 


“Karena saya bukan pengguna fitur premium distributor ini, jadi saya harus menunggu selama 2 minggu untuk proses pengesahan layak atau tidaknya lagu saya untuk dirilis. Jika tidak layak, misalnya karena melanggar peraturan dari pihak distributor, maka lagu saya gagal untuk rilis dan harus diulang dari awal tahap proses rilis lagu di Amuse ini.”


Dalam perjalanan bermusiknya, Caroline menemukan inspirasi dari tim produser musik dan musisi Korea Selatan, 3RACHA, yang saat ini menjadi tim produser musik yang tergabung dalam boygrup Stray Kids. Selain itu, terdapat band Korea Selatan, Day6, yang juga menjadi sumber inspirasi baginya dalam menciptakan lagu.  


“Dulu saya cukup sering menonton analisa lagu-lagu 3RACHA dan Day6 lah yang membuat saya mulai mengenal istilah-istilah dalam musik seperti penggunan sample pack. Genre-genre lagu yang mereka ciptakan juga menjadi salah satu alasan saya menjadikan 3RACHA dan Day6 sebagai sumber inspirasi saya.”


“Alasan saya menyukai musik bergenre klasik adalah karena dinamika permainan alat musik dalam alunan mereka tidak bisa ditiru atau dibuat ulang dengan teknologi virtual instrument. Itulah yang menjadi salah satu karakteristik dari genre musik klasikal. Seperti filosofi musik klasikal pada umumnya, alunan musik yang dimainkan harus disatukan dengan jiwa dan raga,” jelas Caroline mengenai alasannya menggemari genre musik klasik.


Menurut Caroline, alasannya menyukai musik klasik karena dapat membantu konsentrasi dalam pekerjaannya. Keberadaan melodi tanpa lirik membuatnya tetap fokus. Meskipun ada lagu opera klasik seperti Brindisi - “The Drinking Solo” yang memiliki lirik, Caroline tetap dapat fokus karena tidak begitu memperhatikan makna liriknya secara jelas. Ia juga merasa tenang ketika mendengarkan lagu-lagu klasik dengan tempo yang lambat.


“Saya merasa spesial di lingkungan sekitar saya, karena saya mampu dan memiliki bakat bermain piano. Saya merasa bersyukur diberi anugerah untuk memainkan alat musik. Saat bermain piano, saya ingin semua orang memahami emosi apa yang saya rasakan saat saya bermain piano. Bermain piano yang bagus dan hebat itu bukan hanya jari kita dapat menekan tuts dengan begitu cepat, melainkan permainan piano yang bagus dan memukau adalah bagaimana emosi dalam alunan musik itu dapat dirasakan oleh yang mendengarkan.”


Dalam rencana masa depannya, Caroline berharap dapat menghasilkan video cover atau video musik yang dapat memvisualisasikan lagu-lagunya. Saat ini, ia belum mempertimbangkan untuk berkolaborasi dengan siapa pun dalam musik-musiknya, tetapi ia tetap terbuka dengan segala kemungkinan di masa mendatang.


Nah, setelah mengulik hobi dan kesukaan Caroline terhadap musik klasik, dengan semangat dan dedikasinya terhadap menciptakan lagu dan cintanya terhadap musik klasik, Caroline terus mengeksplorasi bakatnya dan berharap dapat menyampaikan emosi melalui musiknya kepada pendengarnya.


Reporter: Oktaviana Permatasari

Editor: Adinda Balqis

Admin Blogspot: Deta Sekar Tanandar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Berpakaian di Event Cosplay

Sibuk Farmasi tapi Sempat Mengajar Mengaji